WELCOME TO MY BLOG.... :)
Please Enjoy Your Self

Wednesday, April 4, 2012

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
DI RUANG MERAH DELIMA RS. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan 1











Disusun Oleh :

Nama            : RINA FITRIA SARI
NIM              : P07124110080
Semester       : III B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
2011/2012
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
DI RUANG MERAH DELIMA RS. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN


KONSEP DASAR
A.    Pengertian
1.      Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Depkes RI. 1993)
2.      Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat (M. Sholeh Kosim. 2007)

B.     Ciri-Ciri Bayi Normal
Menurut Depkes RI (1993), ciri-ciri bayi normal adalah :
1.      Berat badan 2500-4000 gram.
2.      Panjang badan lahir 48-52 cm.
3.      Lingkar dada 30-38 cm.
4.      Lingkar kepala 30-35 cm.
5.      Bunyi jantung pada menit-menit pertama yaitu 180 x/menit kemudian menurun sampai 120-140 x/menit.
6.      Kulit kemerah-merahan karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks caseosa.
7.      Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala agak panjang dan lemah.
8.      Kuku tampak panjang dan lemas.
9.      Genitalia : labia mayora telah menutupi labia minora (pada perempuan), dan testis sudah turun ke skrotum (pada laki-laki).
10.  Refleks :
a.       Refleks  Moro       : Bila diberi rangsangan, kedua tangan dan kaki seperti merangkul.
b.      Refleks Rooting    : Waktu diberi rangsangan pada pipi pada bayi menoleh kearah rangsangan tersebut.
c.       Refleks Grasping : Saat telapak tangan bayi disentuh, maka bayi akan menggenggam.
d.      Refleks Sucking    : Saat diberi minum, bayi menghisap dengan baik.
e.       Refleks Walking   : Waktu bayi diangkat, kaki diletakkan di tempat yang datar, kakinya seperti berjalan.
f.       Refleks Babinsky : Bila telapak kaki bayi disentuh maka jari-jari bayi akan membuka.
g.      Refleks Tonic Neck          : Bila bayi ditiarapkan, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya.
11.  Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan.

C.     Penilaian Awal Bayi Baru Lahir
Segera setelah bayi baru lahir harus dilakukan pemeriksaan yang merupakan bagian dari tahap pengumpulan data. Dari data yang dikumpulkan, dilakukan penegakan diagnosis sebelum mengambil suatu keputusan klinik tentang tindakan apa yang paling sesuai bagi BBL tersebut.


Untuk memudahkan penolong, persalinan dianjurkan melakukan penilaian pada BBL segera setelah lahir berdasarkan :
1.      Apakah bayi menangis kuat ?
2.      Apakah bayi bergerak aktif ?
3.      Apakah kulit bayi berwarna kemerahan ?
Penilaian ini dilakukan pada saat bayi lahir (menit ke-10) sehingga dapat diidentifikasikan BBL yang memerlukan pertolongan lebih cepat. Jika bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap atau lemah, maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir. (APN. 2008)

D.    Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir
1.      Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah untuk menambah energy pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak, misalnya bayi mengalami hipotermi, metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada neonatus maka kemungkinan bayi akan mengalami hipoglikemia misalnya pada BBLR.
2.      Perubahan Suhu Tubuh
Ketika bayi lahir berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah daripada suhu didalam rahim ibu, apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25 0C maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi.
a.       Konveksi   : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara dingin disekitarnya. Contoh : bayi yang ditempatkan didalam ruangan yang dingin.
b.      Konduksi  : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah daripada suhu tubuh bayi. Contoh : bayi ditimbang tanpa menggunakan pakaian.
c.       Evaporasi  : Proses hilangnya panas tubuh bila bayi dalam keadaan basah. Contoh : bayi kehilangan panas karena penguapan cairan ketuban pada tubuhnya.
d.      Radiasi      : Proses hilangnya panas tubuh bila bayi diletakkan dekat dengan benda-benda yang lebih rendah suhunya tetapi tidak terkena kontak secara langsung dengan kulit bayi. Contoh : bayi ditempatkan dekat dengan jendela.

3.      Perubahan Nafas
Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta, tetapi setelah lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.
Rangsangan untuk gerakan pertama adalah :
a.       Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir.
b.      Penurunan tekanan O2 dan CO2  merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis.
c.       Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan gerakan pernafasan.
d.      Refleks deflasi pada Hering Breur
Pernafasan pertama pada BBL terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru (pada bayi normal jumlahnya 80-100 ml kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut, sehingga cairan yang hilang ini diganti dengan udara).

4.      Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru. Tekanan O2 meningkat dan tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis dan kemudian tali pusat dipotong, aliran darah dari plasenta melalui vena kava inferior terhenti. Sirkulasi bayi yang cukup hidup diluar badan ibu karena menutupnya foramen ovale tadi.
5.      Perubahan Alat Pencernaan, Hati, Ginjal, dan alat lainnya mulai berfungsi.

E.     Penatalaksanaan Awal Pada Bayi Baru Lahir Normal Yang Bernafas Spontan
1.      Mencegah pelepasan panas berlebihan, dapat dilakukan dengan cara :
a.       Mengeringkan tubuh bayi.
Segera setelah bayi diletakkan pada perut ibu, keringkan kepala dan tubuh bayi dari cairan ketuban / cairan lain yang membasahi tubuh.
b.      Menyelimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain kering.
c.       Mengganti handuk atau selimut yang basah.
d.      Jangan menimbang bayi dalam keadaan tidak berpakaian.
e.       Memandikan bayi setidaknya 6 jam setelah persalinan, hal ini penting untuk diperhatikan sebelum memandikan bayi, yaitu :
1)      Memandikan bayi harus ditunda lebih lama lagi bila didapatkan penyulit seperti asfiksia pada bayi baru lahir.
2)      Pastikan bahwa suhu tubuh bayi sudah stabil (suhu axial antara 36,5 – 37O C)
3)      Pastikan bayi tidak mengalami masalah pernafasan.
4)      Gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan dilakukan dalam ruangan yang cukup hangat.
5)      Memandikan secara cepat dan segera keringkan bayi dengan handuk kering untuk mencegah hilangnya panas yang berlebih.
6)      Segera kenakan pakaian bayi setelah memandikan bayi.
f.       Letakkan bayi pada lingkungan yang hangat yaitu dengan meletakkkan bayi di dekapan ibunya.
2.      Membebaskan / membersihkan jalan nafas.
Membersihkan jalan nafas bayi dengan cara mengusap mukanya dengan kain atau kasa yang bersih dari darah dan lender segera setelah kepala bayi lahir. Apabila bayi baru lahir segera dapat bernafas secara spontan atau segera menangis jangan lakukan pengisapan lender secara rutin pada jalan nafasnya karena pengisapan yang dilakukan tidak dengan hati-hati dapat mengakibatkan perlukaan pada jalan nafas sehingga bayi terjadi infeksi.
3.      Memberikan vitamin K 1  1 mg (IM) untuk mencegah perdarahan.
4.      Memasang identitas bayi dan pakaian bayi.
5.      Merawat tali pusat.
Membersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas bersih, kemudian bungkus dengan longgar/ tidak terlalu rapat dengan kasa bersih/ steril. Penggunaan antiseptik dan antimikroba sekarang tidak digunakan, karena dapat mengiritasi kulit dan menghambat pelepasan tali pusat. (Sarwono.2010)
6.      Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :
a.       Bayi dibungkus dengan kain hangat
b.      Daerah kepala dibungkus atau memakai topi.
7.      Member obat tetes / salep mata.
Pemberian obat mata erifromisin 0,5 % atau totrasiklin 1 % di anjurkan untuk segera diteteskan.



8.      Laktasi (pemberian ASI).
Rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu akan diteruskan oleh sorobat syaraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan  hormon prolaktin. Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilakan ASI. Semakin bayi mengisap putting susuakan semakin banyak proklatin dan ASI  dikeluarkan.pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila pengisapan putting susu cukup adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10-100 ml ASI. Produksi ASI akan optimal setelah hari 10-14 usia bayi. Upaya menyusui pada tahap awal ini mempunyai banyak tujuan, antara lain :
a.       Bayi mendapatkan nutrisi ekstra uteri.
b.      Molatif refleks isap bayi.
c.       Membina hubungan psikologis ibu dan anak.
d.      Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan isapan pada putting susu.

F.      Penilaian Bayi Baru Lahir
Keadaan umum bayi dinilai 1 menit setelah lahir dengan menggunakan nilai AFGAR. Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuansi jantung (heart rote), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tono), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsangan(response to stimuli) yaitu dengan memasukkan keteter kelubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan. Setiap penilaian diberi angka 0, 1 dan 2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (nilai apgar : 7-10), asfiksia sedang ringan (nilai apgar 4-6) atau bayi menderita asfiksia berat (nilai apgar 0-3). Bila nilai apgar dalam 2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitas lebih lanjut oleh karena bila bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala neurologic. Lanjutan dikemudian hari lebih besar. Oleh karena itu, penilaian menurut APGAR dilakukan pada 1 menit pertama, 5 menit kedua dan 10 menit ketiga.

TABEL NILAI AFGAR

Score
0
1
2
A = Appereance (warna kulit)
Biru Pucat
Tubuh Kemerahan, ekstrimitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
P = Pulse (Denyut nadi)
Tidak ada
<100x/menit
≥100x/menit
G = Grimace (Reflek)
Tidak ada
Megap-megap
Menangis, batuk bersin
A = Activity (gerak)
Lumpuh
Ekstrimitas fleksi sedikit
Gerakan aktif
R = Respiration (pernapasan)
Tidak ada
Lemah, tidak teratur
Teratur, menamgis kuat


















DAFTAR PUSTAKA


Bari, Abdul Saifiddin. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatus. Jakarta : YBP-SP
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
Azwar, Azrul. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Mneyusu Dini. Jakarta : JNPK-KR

















ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
DI RUANG MERAH DELIMA RS. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN


PENGKAJIAN
Hari/tanggal          :Rabu/ 2 Nopember 2011
Jam                        : 09.30 wita
No RMK               :01 92 01

A.    DATA SUBJEKTIF
1.      Biodata
a.   Identitas Bayi
Nama                                        : By, Ny. N
Umur Kehamilan                      : Cukup bulan
Jenis kelamin                            : Perempuan
Hari, tanggal lahir                     : Rabu, 2 Nopember 2011
Jam lahir                                   : 08.40 wita
BB/PB/LK                                : 2900 gram/ 48 cm/ 30 cm
Kedudukan dalam keluarga     : Anak pertama






b. Identitas Orangtua

Ibu
Ayah
Nama
Umur
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Ny. N
25 Tahun
Islam
Jawa/Indonesia
S1
PNS
Jl. Manggis No. 50 RT. 21
Banjarmasin
Tn. F
34 Tahun
Islam
Jawa/Indonesia
SMA
Wiraswasta
Jl. Manggis No. 50 RT. 21
Banjarmasin

2.      Keluhan Utama
Bayi baru dilahirkan 50 menit yang lalu.

3.      Riwayat Kehamilan
a.       Trimester I :
·         ANC               : 1 kali di Puskesmas
·         Keluhan           : pusing, mual dan muntah terutama saat pagi hari.
·         Penyuluhan yang didapat yaitu :
-          Menganjurkan makan dengan porsi sedikit tapi sering dan minum vitamin sebelum tidur untuk meengurangi mual dan muntah.
-          Menganjurkan untuk saat bangun tidur jangan langsung bangun, tetapi duduk dulu agar pusingnya berkurang.
-          Menganjurkan tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak dan banyak mengandung rempah-rempah karena akan menyebabkan peningkatan asam lambung serta mengkonsumsi makanan ringan yang tinggi protein sewaktu hendak tidur.
·         Obat dan terapi : B6 3x1 tablet/hari, B komplek 3x1 tablet/hari dan B12 3x1 tablet/hari
b.      Trimester II :
·         ANC               : 1 kali di Puskesmas
·         Keluhan           : tidak merasakan keluhan pada trimester II ini.
·         Penyuluhan yang didapat yaitu:
-          menganjurkan untuk mempertahankan kebersihan dirinya
-          menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
·         Obat dan terapi : B6 3x1 tablet/hari, B12 3x1 tablet/hari, SF 2x1 tablet/hari, Vit C 2x1 tablet/hari dan Imunisasi TT1
c.       Trimester III :
·         ANC               : 3 kali di Puskesmas.
·         Keluhan           :  mengeluh obstipasi dan sering kencing.
·         Penyuluhan yang didapat yaitu :
-          Menganjurkan  untuk meningkatkan personal hygiene terutama kebersihan vaginanya.
-          Memberitahukan agar makan buah-buahan untuk mengurangi konstipasi.
-          Memberitahukan mengenai persiapan dalam persalinan seperti persiapan tempat persalinan, penolong, biaya alat transportasi, donor darah dan lain-lain.
-          Memberitahukan bahwa yang dialami adalah hal yang lazim terjadi pada trimester III.
·         Obat dan terapi : B6 3x1 tablet/hari, Bcomplex 3x1 tablet/hari, SF 1x1 tablet/hari, Vit C 1x1 tablet/hari dan Imunisasi TT2

4.      Riwayat Penyakit Kehamilan
Tidak ada penyulit pada waktu hamil, baik perdarahan, pre eklampsi, penyakit kelamin seperti flour alibus yang berlebihan.

5.      Riwayat Kelahiran
Ibu mengatakan umur kehamilan cukup bulan, janin tunggal dengan presentasi belakang kepala.
Kala I berlangsung 12 jam berjalan normal.
Kala II berlangsung 40 menit berjalan normal. Ketuban pecah 40 menit sebelum melahirkan berwarna jernih dan berbau amis. Bayi lahir spontan belakang kepala, jenis kelamin perempuan segera menangis dengan apgar score 1’ : 7 ; 5’ : 8 dan 10’ : 9 dengan berat badan 2900 gram dan panjangnya 48 cm.
Kala III berlangsung 10 menit, plasenta lahir spontan dalam keadaan lengkap. Kala IV berlangsung 2 jam, kontraksi berjalan dengan baik (adekuat), dan tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat.
Tidak terdapat komplikasi pada persalinan, baik ibu ataupun bayinya.

6.      Riwayat Kesehatan Keluarga
a.          Riwayat Kesehatan Ibu
Tidak pernah menderita penyakit menular dan atau penyakit keturunan seperti asma, diabetes mellitus, hepatitis dan lain-lain.


b.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga dari pihak ibu ada yang menderita Diabetes Melitus dan dari pihak bapak ada yang menderita Hipertensi.

7.      Riwayat Kesehatan Bayi Saat Ini
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan anak pertama.

B.     DATA OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
a.    Keadaan umum             : Baik
b.    Berat badan                   : 2900 gram
c.    Panjang Badan              : 48 cm
d.   Tanda-tanda vital
-          Suhu                        : 36,5 C
-          Nadi                         : 145 x/menit teratur
-          Pernafasan               : 50 x/menit teratur
e.    Eliminasi
-          BAK                        : belum           
-          BAB
Warna           : hitam kehijau-hijauan
Konsistensi   : kental
Frekuensi      : 1 kali sesaat setelah proses persalinan



2.   Pemeriksaan Khusus
a.       Pemeriksaan fisik
1)      Kulit                       : Kemerahan, lanugo sedikit, verniks kaseosa banyak,  
  tidak  ikterik, dan tidak sianosis.
2)      Kepala                    : Tidak ada caput suksadaneum dan cephal hematoma
3)      Ubun- ubun                        : Datar, tidak cekung, sutura rapat.
4)      Mata                       : Sklera berwarna abu-abu, tidak ikterik dan konjungtiva
  tidak tampak  anemis.
5)      Telinga                    : Simetris, tidak ada secret yang keluar.
6)      Hidung                   : Tidak ada pernafasan cuping hidung
7)      Mulut                      : Mukosa bibir lembab, tidak sianosis
8)      Dada                       : Simetris, tidak ada retraksi pada dinding dada
9)      Tali pusat                : Segar dan tidak ada perdarahan tali pusat
10)  Ekstremitas             : Akral hangat, tidak ada deformitas, lengkap, gerakan
(atas dan bawah)    aktif. Tidak terdapat sindaktili dan polidaktili. Kuku
                                  bayi berwarna merah muda.
11)  Genetalia                : Labia mayora menutupi labia minora.
12)  Anus                       : Berlubang

b.      Refleks
a.     Refleks moro                : Positif (+), Bayi seperti ingin merangkul saat
                                        dikagetkan.
b.     Refleks rooting             : Positif (+), Bayi menoleh saat pipinya disentuh oleh
                                        jari tangan.
c.     Reflex grasping                       : Positif (+), Bayi menggenggam saat diberi rangsangan
                                        dengan meletakkan jari telunjuk di telapak tangannya.

d.    Reflek sucking            : Positif (+), bayi berusaha mengisap saat diberi
                                       rangsangan dengan meletakkan jari di pipinya.

c.       Antropometri
1)        Lingkar kepala
a)         Circumferencia Mento Occipitalis (OB)                     : 39 cm
b)        Circumferencia Fronto Occipitalis (OS)                     : 34 cm
c)         Circumferencia Suboccipito Bregmatika (OK)           : 31 cm
2)        Lingkar dada                                                                      : 33 cm

C.    ASSESMENT
Bayi baru lahir normal.

D.    PLANNING
1.      Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara :
a.       Meletakkan bayi di bawah infant warmer
b.      Mengganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering
c.       Memasang pakaian bayi dan membungkus seluruh tubuh bayi dengan cara dibedong.
2.      Melakukan prosedur tetap berkolaborasi dengan Dokter yang meliputi :
a.       Memberikan suntikan Vit K 1 mg (IM) pada 1/3 paha kiri bagian luar.
b.      Memberikan imunisasi Hepatitis B pada 1/3 paha kanan bagian luar.
c.       Memberikan tetes mata Gentamycin 1 tetes pada mata kiri dan kanan..
3.      Memberikan identitas pada bayi meliputi gelang identitas bayi (pening) berwarna merah muda pada tangan kanan bayi yang berisi nama orangtua bayi.
4.      Memindahkan bayi dari infant warmer ke keranjang bayi.

5.      Memantau kondisi bayi dengan melihat dan memeriksa :

a.       Warna kulit                           
b.      Aktivitas fisik                                   
c.       Kemampuan menghisap        
d.      Tanda vital                            
e.       Tanda bahaya

6.      Melakukan perawatan sehari-hari, seperti :
a.       Mengganti popok bayi setiap kali BAB ataupun BAK
b.      Memberikan nutrisi sesuai kebutuhan bayi.
7.      Mengantar bayi ke ruang ibunya untuk diberikan ASI.
8.      Menganjurkan ibu untuk menyusukan bayinya sesering mungkin (minimal 2 jam sekali) dan menyendawakannya setelah memberikan ASI dengan cara menepuk punggung bayi secara perlahan selama 1 menit.
 












APGAR SCORE

Score
0
1
2
1”
5”
10”
A = Appereance (warna kulit)
Biru Pucat
Tubuh Kemerahan, ekstrimitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
1
2
2
P = Pulse (Denyut nadi)
Tidak ada
<100x/menit
≥100x/menit
2
2
2
G = Grimace (Reflek)
Tidak ada
Gerak sedikit
Menangis, batuk bersin
1
1
1
A = Activity (gerak)
Lumpuh
Ekstrimitas fleksi sedikit
Gerakan aktif
1
1
2
R = Respiration (pernapasan)
Tidak ada
Lemah, tidak teratur
Teratur, menamgis kuat
2
2
2

Kesimpulan Nilai APGAR :
-          Menit ke 1            = 7
-          Menit ke 5             = 8
-          Menit ke 10           = 9