WELCOME TO MY BLOG.... :)
Please Enjoy Your Self

Tuesday, October 30, 2012

Donor Darah Berjalan

PENGORGANISASIAN DONOR DARAH BERJALAN


A.    Pengertian
Donor darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah berjalan ini adalah program PMI untuk memenuhi pasokan darah d PMI karena PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah sedangkan yang membutuhkan donor darah sangat banyak.
Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan departemen kesehatan dalam hal ini direktorat bina kesehatan ibu. Melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga, dan masyarakat, dalam upaya mempercepat penurunan AKI.

B.     Manfaat
Selain segi sosial dan derma yang dapat dijadikan dorongan mengapa kita perlu mendonorkan darah secara rutin, terdapat beberapa manfaat medis dari donor darah secara teratur. Donor darah terutama baik bagi mereka yang memiliki kandungan besi dalam darah berlebihan karena besi yang berlebih cenderung akan menumpuk pada berbagai organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan mengganggu fungsinya (hemokromatosis). Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna dijelaskan secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan membantu kelancaran aliran darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan kekentalan darah sehingga menjamin kelancaran suplai darah bagi tubuh tersebut ditengarai menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa donor darah rutin mampu membantu mengurangi angka kejadian serangan jantung pada pria.
Mungkin kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan alasan bagi kebanyakan dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya jarang. Dengan berbagai tahapan persiapan dan skrining sebelum mendonor maka semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi. Kekhawatiran akan terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan pemeriksaan kadar Hb sebelumnya maka hal tersebut dapat dicegah. Selama Hb orang dewasa diatas 12, donor darah relatif aman untuk dilakukan, malah dianjurkan. Memar dapat terjadi pada bekas tusukan jarum, namun jarang luas dan hilang sempurna tidak lebih dari setengah minggu. Salah satu yang lumayan sering dijumpai adalah terjadinya reaksi hipovolemia yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca donor sehingga membuat pendonor merasa pusing, lemas dan mual.
Hal ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah riwayat kejadian tersebut pada donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya, sesudah donor maka berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan berjalan, serta dengan diberikannya makanan dan minuman manis segera setelah donor. Kekhawatiran untuk terinfeksi penyakit serius seperti HIV misalnya, adalah berlebihan. Selama peralatan seperti jarum yang dipakai adalah steril dan masih baru, hal tersebut pastinya dapat dicegah. Justru resiko terinfeksi lebih besar terjadi pada mereka yang menerima transfusi darah ketimbang pendonor karena beberapa ketidaksempurnaan dalam skrining darah.

C.     Syarat
Syarat donor darah (yang tertera di vitamin penambah darah), yaitu :
1.         Berbadan sehat.
2.         Berusia 17-65 tahun.
3.         Berat badan > 45 kg.
4.         Tidak sedang menderita penyakit.
5.         Wanita : tidak edang hamil dan menyusui.
6.         Jarak waktu donor darah min 3 bulan.
Ada syarat tambahan yang tidak tertulis dan kita harus tahu seperti :
1.      Kandungan hemoglobin dalam darah > 12,5 (CMIIW).
2.      Spesial buat wanita, tidak sedang haid dan jarak setelah haid dengan waktu donor darah sebaiknya 1 minggu.

D.    Tahapan untuk melakukan donor darah
1.         Fasilitas warga untuk nenyepakati pentingnya mengetahui golongan darah.
2.         Jika warga belum mengetahui golongan darahnya maka perlu di lakukan pemetiksaan golongan darah bagi seluruh warga yang memenuhi syarat untuk menjadi donor darah.
3.         Hubungi pihak puskesmas untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah. Jika puskesmas tidak mempunyai layanan pemeriksaan darah maka mintalah puskesmas untuk melakukan rujukan. Jika di perlukan hubungi unit transfuse darah PMI terdekat.
4.         Buatlah daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan nama warga yang mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil. Catat nama dan alamat mereka ataupun cara menghubungi yang tercepat dari semua warga yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil.
5.         Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai dengn golongan darahnya.
6.         Buatlah kesepakatan dengan calon donor darah untuk selalu siap 24 jam sewaktu-waktu ibu hamil memerlukan tranfusi.
7.         Buat kesepakatan dengan unit tranfusi darah, agar para warga yang telah bersedia menjadi pendonor darah di prioritaskan untuk di ambil darahnya, terutama tansfusi bagi ibu bersalin yang membutuhkan.
8.         Kader berperan memotifasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah seorang warganya yang membutuhkan darah.

E.     Siapa yang boleh mendonorkan darah 
Prinsipnya semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dan baik untuk mendonorkan darahnya. Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan kondisi fisik diperlukan untuk memastikan pendonor tidak memiliki penyakit serius yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.
Orang  lanjut usia masih boleh mendonorkan darahnya dengan catatan mereka tidak memiliki penyakit serius (penyakit jantung, ginjal, dehidrasi-anemia). Usia tua bukan merupakan halangan untuk mendonorkan darah. Pendonor lansia pasca donor sebaiknya berbaring sekurang-kurangnya 15 menit terlebih dahulu jangan langsung berdiri dan berjalan. Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam kontrol tekanan darah seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga mudah terjadi hipotensi orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba karena perubahan postur tubuh dari berbaring ke tegak/semi tegak).
Sedangkan untuk ibu hamil, belum ada penelitian khusus tentang hal ini dan memang minim laporan penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan. Ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian misalnya :
1.         Relatif lebih aman jika sedang hamil di tengah-tengah bulan (bukan hamil muda maupun tua).
2.         Kondisi fisik ibu maupun si janin harus fit; tidak ada permasalahan dengan kehamilannya.
3.         Mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka pemeriksaan kadar Hb dan Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya.
Pada ibu yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya diatur sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring miring kiri. Posisi terlentang dapat mengurangi aliran darah ke janin karena pembuluh darah dalam perut tertekan oleh rahim yang besar dan jatuh ke belakang.

F.      Hal yang perlu diperhatikan untuk yang mau donor darah
1.         Pastikan perut terisi sebelum donor (sarapan dulu).
2.         Malam hari sebelum donor, tidur cukup
3.         Buat yang tekanan darah agak rendah,olahraga ringan sebelum donor.
4.         Tekanan darah normal 120/80. Tekanan darah 100-110 / 70-80 biasanya masih diperbolehkan donor.
5.         Rileks waktu jarum suntik sudah mau masuk.

DAFTAR PUSTAKA

http://moeyzhaserenity.blogspot.com/2010/10/donor-darah-berjalan.html di unduh pada tanggal 2-4-2012 pada jam 21.16 WITA
http://midwiferyarticle.blogspot.com/ di unduh pada tanggal 2-4-2012 pada jam 21.41 WITA


No comments:

Post a Comment