Unsur Manajemen Dalam Pelayanan Kebidanan
Tentang
Pengawasan, Pengendalian Dan Penilaian
A.
Manajemen Pelayanan Kebidanan
Manajemen Pelayanan Kebidanan
didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk
menghasilkan luaran Pelayanan Kebidanan yang efektif dan efisien. Rangkaian
kegiatan sistematis yang dilaksanakan membentuk fungsi-fungsi manajemen.
Ada 3 (tiga) fungsi manajemen yang
dikenal yakni Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian. Semua fungsi manajemen
tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan (Departemen
Kesehatan, 2004).
1)
Pengawasan
: Monitoring
Kegiatan
pelayanan harus terus di awasi pelaksanaannya agar mencapai target yang telah
ditetapkan.
Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni pengawasan
internal dan pengawasan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat
oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait.
Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan dan teknis pelayanan.
Pengawasan adalah fungsi manajemen
dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan,
visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi
control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.
Pengawasan merupakan fungsi
manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi
manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam
hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang
pengawasan sebagai: “the process by which manager determine wether actual
operation are consistent with plans”.
Sementara itu, Robert J. Mocker
sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan definisi
pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa:
“pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.”
Dengan demikian, pengawasan
merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi
tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan
bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
·
Penetapan
standar pelaksanaan;
·
Penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan;
·
Pengukuran
pelaksanaan kegiatan nyata;
·
Pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan;
dan
·
Pengambilan
tindakan koreksi, bila diperlukan.
1.
Prinsip Pengawasan
a. Pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang
waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
b. Fungsi pengawasan harus difahami
pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
c. Standar unjuk kerja harus dijelaskan
kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai
pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
2.
Manfaat Pengawasan
Bila fungsi wasdal dilaksanakan
dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:
a. Dapat mengetahui sejauh mana program
sudah dilakukan oleh staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja,
apakah sumber daya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi
wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan
pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
d. Dapat mengetahui sebab-sebab
terjadinya penyimpangan
e. Dapat mengetahui staf yang perlu
diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.
4.
Proses pengawasan
Terdapat tiga langkah penting dalam
proses pengawasana manajerial yaitu:
a. Mengukur hasil/prestasi yang telah
dicapaioleh staf atau organisasi
b. Membandingkan hasil yang telah
dicapai dengan tolok ukur.
c. Memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya,
dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan
langkah-langkah intervensi.
5.
Obyek Pengawasan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan
manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan sasaran pengawasan.
a. Obyek yang menyangkut kuantitas dan
kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini bersifat fisik.
b. Keuangan
c. Pelaksanaan program dilapangan
d. Obyek yang bersifat strategis
e. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor
lain yang terkait.
6.
Jenis-jenis Pengawasan
a. Pengawasan fungsiomal (struktural).
Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang yang menjabat sebagai pimpinan
lembaga.
b. Pengawasan publik. Pengawasan ini
dilakukan oleh masyarakat.
c. Pengawasan non fungsional.
Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh badan-badan yag diberikan wewenang untuk
melakukan pengawasan seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain.
7.
Prinsip Pokok
Fungsi pengawasan adalah aktivitas
yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana
yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat menjalankan
pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:
a. Adanya Rencana
b. Adanya instruksi-instruksi dan
pemberian wewenang kepada bawahan.
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah
pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin, mematuhi segala
peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan terus
menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian.
Pengawasan dan pengendalian
(controlling) sebagai fungsi manajemen bila diikerjakan dengan baik, akan
menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok konsisten dengan
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini membantu menyakinkan
bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dengan dalam organisasi.
Controlling berperan juga dalam menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan
kebijakan yang esensial.
Proses pengendalian mulai dengan
perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan kerja. Tujuan penampilan
didefinisikan dan standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada 2 tipe standar
:
a. Standar out-put (keluaran): mengukur
hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas, kualitas, biaya atau waktu.
b. Standar in-put (masukan):
mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam tugas penampilan.
8.
Pengukuran Penampilan Aktual
Pengukuran harus cukup akurat untuk
menyorot penyimpangan atau variasi. Tanpa pengukuran, pengendalian yang efektif
tidaklah mungkin ada. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil dengan
tujuan dan standar. Perbandingan dari tampilan aktual dengan tampilan yang
diharapkan membangun kebutuhan untuk bertindak.
Cara untuk membuat perbandingan
meliputi:
a. Historis/relatif/rancang-bangun
b. Benchmarking
2)
Pengendalian
: Controlling
Pelayanan
yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari
tujuan kegiatan.
1.
Pengendalian Efektif
Pengendalian terbaik dalam
organiasasi adalah berorientasi pada strategi dan hasil, dapat dipahami,
mendorong pengendalian diri (self-control), berorientasi secara waktu dan
eksepsi, bersifat positif, setara dan objektif, fleksibel.
Tipe-tipe pengendalian (awal)
preliminary, kadang-kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi
sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat
telah disusun dan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
Tipe-tipe pengendalian (saat ini)
concurrent berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang
disebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang
sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
Tipe-tipe pengendalian (akhir)
post-action; kadang-kadang disebut kendali feedback , kendali ini mengambil
tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil
akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Manajer memiliki 2 pilihan luas
dengan memperhatikan pengendalian. Mereka dapat mengandalkan orang-orang untuk
melatih pengendalian diri (internal) atas tingkah lakunya sendiri. Alternatif
lain, manajer dapat mengambil tindakan langsung (external) untuk mengendalikan
tingkah laku orang lain.
Pengendalian internal memberikan
individu yang termotivasi untuk melatih pengendalian diri dalam memenuhi
harapan pekerjaan. Potensi untuk pengendalian diri dikembangkan ketika orang
yang mampu memiliki tujuan tampilan yang jelas dan dukungan sumber-sumber yang
tepat.
Pengendalian eksternal terjadi
melalui supervisi personal dan penggunaan sistem administrasi formal antara
lain sistem penilaian penampilan, sistem kompensasi dan keuntungan, sistem
disiplin kepegawaian, dan management-by-objectives (manajemen berdasar tujuan).
Kompensasi dan keuntungan dari
sistem pengawasan dan pengendalian yang baik adalah:
a. Akan menarik orang berbakat dan
mempertahankannya di dalam organisasi.
b. Memotivasi orang untuk menggunakan
usaha maksimum dalam pekerjaannya.
c. Menyadarkan nilai dari kontribusi
penampilannya.
3)
Penilaian
: Evaluation
Setiap
hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk pertanggung jawaban institusi terhadap
publik dan
pemerintah daerah.
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran.
Kegiatan yang dilakukan mencakup hal-hal berikut :
a. Melakukan penilaian terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana
tahunan dan standar pelayanan.
b. Menyusun saran peningkatan
penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan
yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
No comments:
Post a Comment